Penggambaran berbagai bentuk muka bumi pada peta, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Peta dapat digambarkan melalui sketsa atau yang biasa disebut peta mental. Selain itu, peta dapat pula digambarkan melalui peta datar, peta timbul, dan peta tematik. Pada saat kita akan membuat peta, yang harus diperhatikan adalah bagaimana peta yang kita buat mampu menyampaikan informasi kepada pembaca secara jelas.



     Sketsa atau peta mental sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. .

     Sebelum ilmu peta berkembang, sketsa atau peta mental sering dijadikan sebagai media informasi untuk menunjukkan letak suatu daerah. Pernahkah kamu melihat atlas dan peta dinding Atlas dan peta dinding merupakan contoh dari peta datar. Dalam peta datar segala bentuk kenampakan yang ada di atas permukaan bumi, seperti gunung, pegunungan, bukit, sungai, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya digambarkan datar atau tidak menunjukkan ketinggian sesuai bentuk nyata.

     Pada peta datar hanya digambarkan ukuran luas yang diperkecil dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Daerah yang luas digambarkan luas dan yang sempit digambarkan sempit sehingga satu sama lain bisa dibedakan kondisi nyata di lapangan. Untuk memperluas dan memperkecil gambar dalam peta dapat digunakan skala.

      Prinsip utama yang diperlukan pada saat membuat peta datar adalah simbol dan skala, karena hal tersebut akan mewakili kondisi objek geografi di lapangan sebenarnya. Meskipun demikian, unsur atau komponen peta bukan berarti dilupakan, karena hal itu akan membuat peta lebih mudah dipahami.
Gunung, pantai, perbukitan, dan dataran rendah, Masing-masing kenampakan memiliki ketinggian, bentuk, dan luas yang berbeda-beda. Kenampakan objek geografi tersebut jika digambarkan dalam bentuk peta mental dan peta datar akan ditampilkan dalam bentuk garis, titik, atau simbol tertentu yang mewakilinya.


       Untuk mewujudkannya, maka dibuatlah peta timbul. Peta ini berbentuk tiga dimensi dan dibuat   sedemikian  rupa menyerupai bentuk aslinya dengan perbandingan antarobjek dalam peta tersebut juga hampir sama dengan aslinya. Perkembangan teknologi juga telah membantu terbentuknya peta-peta dalam bentuk tiga dimensi. Saat ini banyak dijumpai program program dalam komputer yang memberikan fasilitas untuk membuat peta tiga dimensi sehingga gunung akan tampak seperti sebenarnya. Dengan peta seperti ini orang yang menggunakan peta akan lebih mudah memahami isi petagrafi yang beraneka ragam di lapangan digambarkan sesuai bentuk aslinya.


       Kenampakan beberapa objek geografi yang bisa digambarkan menggunakan peta timbul adalah relief suatu daerah. 

       Pada prinsipnya unsur-unsur peta tematik sama dengan peta pada umumnya. Peta tematik tetap harus mempunyai judul, tetapi judulnya khusus. Peta tematik hanya menyajikan tema atau unsur-unsur tertentu saja. Komponenkomponen peta pada umumnya tidak berlaku mutlak untuk peta tematik, karena peta tematik memerlukan simbol-simbol khusus sesuai dengan tema peta. Tetapi dipandang dari sudut teori, peta umum dan peta tematik memperlihatkan data-data kualitatif dan kuantitatif. Kadangkala isi peta tematik seperti kenampakan hipsografi,hidrografi,vegetasi, kenampakan buatan manusia, dan data lain ditampilkan tidak selalu mengikuti ketentuan yang berlaku pada peta umum. 

     Simbol khusus yang digunakan peta tematik merupakan bentuk yang digambarkan sesuai dengan kenampakannya. Peta tematik apapun harus berdasar pada peta dasar. Peta dasar yang digunakan biasanya adalah Peta Topografi.

0 Responses so far.

Posting Komentar